Merubah mindset
Ada satu kalimat yang selalu membuat
diri saya menjadi seseorang yang pantang menyerah, kata-kata yang mungkin
dengan maksud lain akan tetapi saya membuat arti kata itu juga lain, yaitu
“Jangan sesekali berkomentar tentang suatu
kelompok, jika kita tidak berada diantara kelompok tersebut” . Mungkin
artinya adalah, jangan pernah kita sok tau, atau berpikir negativ tentang suatu
kelompok jika kita tidak berada di dalamnya. Akan tetapi saya sebagai orang
yang berpikir lain, meng artikannya, “Jangan pernah kita takut gagal jika kita belum
melakukan pekerjaan itu”. Memang sangat aneh dan sangat tidak berhubungan satu
sama lain, namun akan tetapi otak saya seperti merekam suatu kata-kata dan
kata-kata itu selalu memotivasi saya untuk terus bertindak dan tidak mengukur
masalah pada suatu pekerjaan yang ada didepan saya, seperti yang orang tua yang
selalu katakan, “Batu yang besar terlihat sangat berat jika kita hanya menatap
nya terus dari kejauhan, coba lah mendekat ke batu itu, lalu bertindak dengan
mendorong nya sedikit demi sedikit dengan kemampuan terbaik kita, mungkin batu
tersebut dapat kita pindahkan”. Dari kata-kata orang tua saya tersebut saya
bisa meng-artikannya,
jangan pernah kita melihat seberapa besar masalah yang ada didepan kita,
teruslah melangkah dan lakukan yang terbaik untuk menyikirkan masalah tersebut.
Malam ini saya terus berpikir
tentang mungkin begitu banyak nya teman-teman diluar sana yang selalu kalah dengan
masalah yang kelihatannya besar tanpa mampu menghadapinya, kadang tidak sedikit teman
kita yang mungkin hampir dapat mencapai puncak namun harus terpaksa mundur
hanya karena jenuh dengan perjuangan yang tidak ada henti-henti nya. Ingatlah
bukankah kita selalu membutuhkan pintu untuk
masuk ke dalam sesuatu yang kita sebut itu ruangan?
Otak optimis saya mungkin meng-ibaratkan pintu itu sebagai masalah, dan kita
harus membuka nya untuk dapat masuk kedalam ruangan yang saya pikir adalah
ruangan kesuksesan yang ingin kita tuju masing-masingnya. Bagaimana? Apa
teman-teman masih ingin terus saja menghindari pintu pembuka kesuksesan
tersebut?. Mungkin jalan yang ditempuh menuju ruangan kesuksesan tersebut telah
menghabiskan banyak waktu bahkan uang kita, dan setelah bertemu pintu masuk nya
kita malah mundur? Sesuatu yang tidak akan dilakukan oleh anak muda yang penuh
semangat seperti kita sekarang.
Saya sangat suka membaca, dan
didalam buku yang pernah saya baca seseorang menuliskan satu kalimat yang sangat
membuat saya sangat bersemangat, yaitu “Hidup
kita akan selalu menuju kepada masalah dan orang yang selalu berani berada
didalam suatu masalah lah yang akan menjadi sukses”. Bagaimana? Apa kita
tetap ingin menjadi si pesimis yang selalu menghindari masalah?, (Masalah disini bukan berarti negatif yang
dimana kita berani berada ditengah-tengah orang yang sedang bermasalah dan ikut
campur tanpa tau apa masalahnya, itu namanya sok ikut campur).
Mari kita sama-sama menjadi orang
yang tidak suka mengukur masalah tanpa berani menyingkirkannya, karena mungkin
masalah dan kesuksesan itu adalah dua hal yang sangat dekat, jika kita dekat
dan berani menghadapi masalah mungkin kesuksesan akan kita capai karena seperti
kata saya tadi, masalah adalah pintu kesuksesan yang terakir dan yang mampu
menyikirkan atau membuka pintu itulah yang akan menjadi sukses. Mulai hari ini
kita adalah pemuda yang optimis yang berani menghadapi masalah dan berani terjun
kedalamnya sampai menemukan kesuksesan yang akan membuat kita bisa merubah diri
kita, keluarga kita, agama kita, negara kita ke arah yang lebih baik
kedepannya. Amin
Saya hanya seorang pengusaha yang
mahasiswa dan saya sangat sering menghadapi masalah, oleh karena itu saya
mencoba membaginya dengan tulisan ini dengan beberapa contoh dan motivasi, jika
saya terkesan sombong dan sok tau, saya minta maaf, semoga apa yang saya tulis
bisa merubah sedikit dari banyaknya pemuda yang ada dinegara saya tercinta ini,
semoga kita bisa maju bersama untuk semua hal yang kita ingkinkan baik untuk
kita semua. Mari berubah, mari menjadi orang optimis. AYO RUBAH MINDSET KITA
TENTANG MASALAH.
Tidak ada komentar: