Sogok an, karena kita dan korban nya kita
Ketika kita bisa menyadari apa yang telah ada tidak akan pernah membantu kita dalam kehidupan nanti di alam lain. Ketika saya menulis ini, saya tetaplah orang yang banyak salah namun saya hanya mencoba memperbaiki apa yg salah walaupun dengan keterbatasan saya. Kali ini saya ingin membahas tentangNepotisme, mungkin lebih tepatnya Menyogok dimana seseorang yang ikut tes harus mengikuti proses menyogok jika ingin diterima di suatu pekerjaan. Mendengar kata sogok saja saya sudah tidak bisa membayangkan betapa banyaknya kesalahan dibalik kata-kata itu, ketika menyogok menjadi budaya yang harus di lewati didalam test yang dilakukan jika ingin lulus apa yg bisa kita lakukan?. Saya membahas hal ini bukan karena saya iri pada seseorang yang telah lulus dan bekerja dengan kebanggaan namun lulus karenamenyogok. Anda tau apa yang saya pikirkan ketika saya melihat orang seperti itu? Ya, saya malu, malu dengan apa yg terjadi dengan orang itu dengan seragam kebanggaan dengan senyum merekah dia hanya tak lain adalah produk dari kesalahan yang bernama MENYOGOK.
Lucu memang, ketika anda membaca ini mungkin anda fikir saya sok dengan tulisan saya ini ! Saya hanya menyampaikan ! Jika negara ini telah membudayakan budaya sogok menyogok bagaimana dengan nasib teman-teman kita yang benar-benar pantas untuk diterima di pekerjaan itu kecewa hanya karena tidak punya uang untuk menyogok dan tidak di lulus kan? Apa anda bisa menerima jika itu terjadi pada diri anda?. Coba kita fikirkan ketika seorang yg lulus dengan hasil sogok an dan dia sangat tidak pantas lulus di beri posisi yang penting pada satu lembaga, apa yg akan terjadi? Nah, mungkin anda bisa dan memiliki jawaban sendiri. MENYOGOK mungkin budaya yang sangat menjijikan dimana setiap orang yang ikut tes akan tidak dijamin lulus walaupun sudah memenuhi kriteria jika tidahk menyogok.
Ayo sekarang sama-sama kita mulai, mulai dengan tidak membudayakan itu dan jika di dalam suatu test tidak ada satupun orang yg menyogok maka dengan otomatis yg pantas lulus lah yg akan di lulus kan, semua berawal dari kita untuk kita. Dan mungkin bagi teman-teman yg tidak berkompeten di bidang itu ingin lulus test disuatu pekerjaan atau lembaga negara dan sudah menyiapkan uang sogok an, berpikir ulang lah betapa anda hanya akan membunuh kesempatan seseorang yang lebih pantas lulus dari pada anda. Ingat pekerjaan yg anda dapatkan dari hasil tidak baik atau lebih tepatnya dari hasil bukan hak anda seumur hidup anda sama dengan menikmati uang haram karena memakan rejeki dari yg bukan hak anda. Didalam buku yg saya baca tentang rejeki. Makanlah rejeki yg menjadi hak mu niscaya rejeki mu akan terus mengalir. Maka cobalah berpikir ulang lah, berpikir dengan hati jernih dan belajarlah untuk mengetahui potensi diri sendiri.
Hari ini memang indah untuk dinikmati akan tetapi masih ada hari esok yg harus di fikirkan, hari dimana kita akan kekal disana dan apa yg kita rasakan esok tergantung perbuatan kita hari Ini. Saya sebagai penulis memohon maaf jika ada kesalahan dan semoga teman-teman bisa mengerti dan bisa menerapkan ini didalam kehidupan sehari-hari demi kemajuan kita dan kebaikan budaya kita. Amin
Tidak ada komentar: